Friday, July 17, 2015

#EdisiLebaran : Shalat Ied dan Celana Baru


Pagi ini semua umat muslim melakukan kegiatan dengan sukacita, ceria dan suci. Semua merayakan hari kemenangan yang ditunggu-tunggu selama 29 hari bulan Ramadhan 1436 H. Gue pun begitu.
 
Gue berangkat ke Masjid Syarif Hidayatullah dengan perasaan senang dan gembira. Bukan, bukan karena gue punya pacar atau pun naik promosi jabatan di tempat kerja. Tapi karena di hari yang fitri ini. Gue merasa suci dari pagi hingga rakaat pertama sholat ied.


Mengapa gue merasa suci hanya sampai rakaat pertama? Mengapa? Ada yang tau?

Ah, mungkin gue ceritakan sajalah.

Gue memasuki pintu masjid dengan wibawa yang sangat tinggi, terutama karena gue pake baju baru dan celana baru, tapi hati lama. Gapapa kali ya. Kemudian, gue melanjutkan dengan shalat sunnah ketika orang memasuki masjid.

Gak ada yang salah sampai saat itu, semua berjalan normal. Imam memandu takbir, gue mengikuti. Imam berdoa, gue pun berdoa. Semua lancar. Lancar banget. Sampai suatu ketika shalat dimulai.

Barisan shaf depan kosong, otomatis gue maju. Shalat pun dimulai, gue mengikuti gerakan-gerakannya dengan tu’maninah (bener ga ya penulisan gue). Ketika gerakan memasuki langkah sujud, dan langsung berbunyi…..

“PREEEEEET”

Keras banget suaranya, dan gue langsung penasaran dong sama bunyinya, setelah selesai sujud, gue coba meraba dong ke pantat, dan celana gue sobeeeeeek!!

Anjir, dalam hati, shalat gue udah gak khusyuk, gue mencari cara gimana balikin khusyuknya. Pada akhirnya, gue pun khusyuk kembali, dengan catatan, gue pura-pura gak tau kalo bunyiny berasal dari celana. Gue melanjutkan shalat.

Tapi anak-anak yang ada di belakang gue, malah ngetawain, BANGKEK MEREKA!

Gue pun merasa diri ini udah gak suci lagi. Kotor, aku ternoda. Dosa apa yang telah gue lakukan Ya Allaaah.

Selesai shalat, gue  langsung mindak mindik untuk kabur secara diam-diam. Tapi ya gimana, belakang gue anak kecil, dan mereka ngeliatin gue. BANGKEK KUADRAAT MEREKA!!

Sampai rumah, gue langsung menulis kejadian ini yang sangat membuat malu hati abang. HIKS.

*cari pundak untuk pelampiasan*

Dari kejadian ini gue punya tips saat melakukan shalat Ied, di hari yang suci ini :

1. Beli celana baru, gausah yang slim fit, apalagi berbahan dasar kain

Bener, beli celana barunya gausah yang sok-sok slimfit lagi lah. Apalagi dipake buat shalat, yang notabene banyak melakukan kegiatan yang mengencangkan celana, seperti ruku’, sujud ataupun duduk di antara dua sujud. Gamau berakhir seperti gue, kan?

2. Pake sarung kalau mau shalat, ataupun beli aja gamis

Lebih baik kita memakai sarung yang kebesaran daripada celana baru yang mudah sobek saat sujud. Jangan kayak gue. Dan oh iya, jangan pake sarung atau gamis yang bolong, ya. Kalau bolongnya untuk kita pakenya sih gapapa, asal jangan bolong di pantat aja. Memalukan. *masih kesel karena diketawain anak kecil*

3. Cek kembali jahitannya

Sebaiknya, sebelum pergi keluar rumah, marilah sejenak kita mengecek ataupun memeriksa jenis jahitan-jahitan yang ada, apakah ada yang kendor ataupun benangnya yang tepo. Jaga-jaga agar pas lagi di jalan, gak mudah sobek atau pun rusak.

Ah, memalukan. Lain kali gue pake sarung cap Gajah Sobek aja, deh.  Lebih semriwing dan adem di pantat. By the way, apa hukumnya ya, dengan sikap gue melakukan shalat ketika celana gue sobek? Ada ide guys? Komenin ya. Batal kah shalat gue?

Ditulis oleh manusia yang tidak suci lagi pagi ini. *ambil wudhu*

Oh iya, Happy Lebaran, guys! Mohon maaf jika sang penulis punya banyak salah sama kalian. Minal aidin wal faidzin! Happy Ied 1436H, ya!


edisi celana bolong