Monday, August 17, 2015

Gunung Cikuray : Gunung Dingin Tiada Ampun

 


“Mendaki adalah salah satu cara merefleksikan diri.” 


Gue rasa, yang pertama kali ngomong begituan, pasti galau banget orangnya, yang abis diputusin, dianiaya, disakiti dan diteriaki……hatinya. Yehehe.

Tapi dipikir-pikir, sih, bener juga, ya. Mungkin karena gue sedang galau juga, makanya quote-an itu terasa benernya. Ah, masa bodo, yang penting naik gunung, ye gak? Haha.

“Naik gunung mana, Ben?”

Gunung yang deket sajalah, mungkin karena memang tidak terlalu menyiapkan keberangkatannya juga, sih. Naik gunung salah satu di Garut, dan gunung ini sudah menjadi pelengkap di Garut, akhirnya, wisuda juga di Garut.

Pendakian ini bermula dari bertiga, tim yang seperti biasa, namun di dekat hari keberangkatan, salah satu teman batal. Jadilah, kami berangkat hanya berdua saja dari Jakarta. Kata tetangga, ‘Niat amat lu naik cuma berdua doang”

Ah, gue sih, ya gapapa gitu, asal jangan sendiri aja. Terlalu lama sendiri, soalnya. Eh maap, malah curhat.

Oh iya belum bilang, mau kemananya, ya. Tujuan kali ini adalah mengunjungi Cikuray, gunung yang selalu ada di kemasan Chocodot. Udah tau chocodot apa, kan? Kalo belum tau mah, ga keterlaluaan, cyin.

Di pikiran, waduh, trek Cikuray kan, parah abis. Begitu kata temen-temen yang sudah melakukan pendakian ke tempat ini. Ga ada bonusnya. Pokoknya nanjak, banget. Dengkul bisa ketemu dagu.

Duh, Elif jadi pengen nangis, nih.

Pas bikin itinerary aja, rasanya pengen nangis. Rasanya kayak abis diputusin pacar. Eh rasanya, gimana sih itu? Maklumlaah.

Tapi nih, ya, gue kesel sekarang kalo naik gunung di Garut. Harga transportnya itu lhooooooooooo………..gak nahan. Muahaaaal. Gak tau apa udah akhir bulan? Hih. Kebiasaan.


***

Kami memulai start pendakian jam 7 pagi, waktu yang bagus untuk memulai sesuatu, bukan? Hehe. Awalnya kami ingin mendirikan tenda di puncak, namun apadaya, karena jalannya kami yang lelet, malah ga kebagian tempat di puncak, malahan di atasnya puncak bayangan.

Oh iya, jumlah Posnya ada 7, diluar Pos Puncak Bayangan. Banyak kan posnya? Banyakan mana sama mantan kamu, hayo?

Jalur paling lama itu dari Pos 2 menuju Pos 3, setelahnya dapat ditempuh kurang dari 1 jam, sepertinya. Asaaaal….kalian gak banyak istirahat, ya. Kami saja, baru sampe di tempat tenda sekitar pukul 12-an. Disusul temen jam 12.30.

Ah masih siang, ditambah banyak angin, sukses buat kami berdua pengen bobok lucuk.

Malah ngomong yang lain lagi *selfkeplak*

Treknya, ya seperti orang kebanyakan bilang, sih. Tiada ampun. Kayak siksaan Mamak Tere. Alaah.



Tapi yang salut, mah. Temen pendakian gue ini akhirnya bisa juga ngerasain ke puncak bareng gue. Haha. Dimana sebelumnya, kalo lagi pergi bertiga, gak pernah sampe ke atas juga.

Jadi, katakan…Alhamdulillah!

Di Cikuray ini asik, bisa ngerasain sunset dan sunrise di Gunung. Iri gak?




Tapi memang pendakian ini terlalu ramai, mungkin karena banyak yang melakukan pendakian buat upacaraan di atas kali, yah. Hih.

Ngomong-ngomong, Dirgahayu Indonesia, semoga kamu tetap menakjubkan.


 #DirgahayuIndonesia #RI70 
Sumber : Dokumen Pribadi

PS:
Yang lagi upacara, hati-hati ya, nanti pingsan lagi.

0 comments:

Post a Comment