Saat travelling,
selain melihat tempat wisatanya, gue juga suka memperhatikan sisi kebersihannya
ataupun tata letaknya sebuah kota. Ya walaupun kota yang gue kunjungi gak
banyak-banyak amat, sih.
Tapi kebanyakan kota
yang gue sambangi, selalu bikin ‘wah’. Gak cuma masalah bangunan yang ada di
sana, seperti masjid, keraton, museum ataupun alun-alun kota yang selalu
menjadi tempat ‘hits’-nya sebuah kota.
Kalo kalian sukanya
kota yang bagaimana? Yang bersih, kan? Iya, kan?
Di Indonesia, tahun
lalu, kota terbersih dimiliki oleh Surabaya (goodnewsfromindonesia.org). Mungkin
kalian bertanya-tanya “Kenapa Surabaya?”. Sama, gue juga berpikir seperti itu,
kenapa kota mereka? Kenapa gak Jakarta?
Ternyata, Surabaya
bisa mendapatkan gelar Adipura Kencana gak cuma karena peran pemerintahannya
saja, tetapi juga merupakan kontribusi aktif dari masyarakat Surabaya. Hal
nyata yang dilakukan masyarakat Surabaya adalah melalui pengelolaan sampah di
sekitar lingkungan mereka masing-masing.
Nah, kepikiran gak
sih kalian kalo kota Surabaya aja bisa mendapat gelar “Adipura”, kenapa Jakarta
ga bisa kita buat seperti itu?
Bener kan?
Pengen gak sih kalo
Jakarta jadi kota yang mendapat Adipura di Indonesia? Pengen, kan?.
Jakarta kenapa ga
bisa seperti itu? Salah satunya mungkin karena masalah sampah di Jakarta yang
gak habis-habis. Bayangin aja, sehari aja sampah Jakarta bisa mencapai 6000
ton. Mungkin kalo gue pedagang sampah, gue bisa menjadi milyarder dengan
menjual sampah sebanyak itu.
Sayangnya, gue cuma
warga Jakarta yang sederhana, yang kadang-kadang komplain dengan masalah sampah
Jakarta. Gue sadar dimulai dari diri sendiri, bahwa kita gak boleh buang sampah
sembarang.
Jakarta, butuh warga
yang gak buang sampah sembarangan, yang buang sampah pada tempatnya, yang di
rumahnya bisa mengkategorikan mana sampah Organik atau Non Organik, Recycle atau Non Recycle.
Dengan kata lain, Jakarta butuh pengelolaan sampah
yang baik. Tapi bisa gak ya, orang Jakarta kayak gitu?
Beberapa waktu lalu,
gue lihat poster acara “Clean Up Jakarta Day” di sosial media. Gue kepo dong
mengenai acara ini, apasih yang dilakuin, gimana daftarnya dan perlu apa aja
buat ikutan acara itu.
Ternyata, “Clean Up
Jakarta Day” itu merupakan kegiatan bersih-bersih kota Jakarta yang sudah
diselenggarakan sejak tahun 2013. Kayak gotong royong ala-ala gitu, lah.. Udah lama banget gak sih, kita melupakan
gotong royong buat bersih-bersih lingkungan? Kayaknya terakhir gotong royong
tuh jaman SD ya hahaha .. Gue tinggal daftar ke web www.cleanupjakartaday.org
buat ikutan acaranya.
Clean
Up Jakarta Day 2015
Menariknya, “Clean Up Jakarta Day” gak cuma dilakukan di
satu titik, melainkan di beberapa titik di seluruh Jakarta. Ada yang di
Monas, GBK ataupun di jl. Brawijaya.
Peserta dapat memilih untuk site mana yang ingin dibersihkan. Jadi, gak ada pembagian
jatah wilayah, deh. Panitia murni ngikutin kemauannya peserta. Supaya dekat
dari rumah, kali ini gue ikutan Clean Up Jakarta yang di Gelora Bung Karno
(GBK).
Sumber
: instagram.com/cleanupjakartaday
Kalo kalian memang
belum sempet buka, baiklah gue kasih sedikit penjelasannya, deh.
ADARO itu adalah
perusahaan batu bara yang menghasilkan enviro-coal,
sejenis batu bara yang ramah lingkungan. Presiden Direktur ADARO, Bapak Garibaldi Thohir atau yang lebih dikenal dengan nama Boy Thohir, merupakan
kakak kandung dari Erick Thohir, pemiliki klub papan atas liga Italia, Inter
Milan. Beliau juga merupakan anak dari
Teddy Thohir, salah satu pemilik Astra.
Tapi, jangan salah, Bapak Garibaldi Thohir
mempunyai sepak terjangnya sendiri. Beliau juga salah satu merupakan orang
terkaya di Indonesia versi Forbes. Namun selain itu, gue, yang pernah
berbincang langsung, Bapak Garibaldi
Thohir adalah pribadi yang ramah, menyenangkan, tegas dan pria yang sayang
dengan keluarganya.
Balik lagi ke Clean
Up Jakarta Day.
Dalam kegiatan Clean
Up Jakarta ini, ADARO gak cuma support secara materi, lho! Tetapi juga SDM, pikiran, tempat dan cara penyebaran informasi kegiatan ini. Kerjasama di antara
keduanya sudah sangat baik, buktinya dengan pencapaian peserta di tahun ini. Kalau
di tahun pertama Clean Up Jakarta bisa menggerakkan 1.000 relawan, di tahun
keduanya ada 5.000 relawan yang bergabung, dan di tahun ketiga ini ada 25.000
relawan. Beuuuuuh!
Clean Up Jakarta Day
adalah salah satu bagian dari CSR yang dilakukan oleh ADARO. Makanya, ADARO
tidak main-main dengan kegiatan berbasis lingkungan seperti ini. Karena pihak
ADARO sendiri selalu serius dengan program CSR-nya. Hal itu dibuktikan dengan
terjun langsungnya para Direktur ADARO, termasuk Bapak Garibaldi Thohir.
Sudah pada tau CSR,
kan? CSR lho, bukan CJR, yang ada Iqbal-nya.
CSR itu Corporate
Social Responsibility. Sebuah program sosial perusahaan, yang sekarang ini
dikaitkan dengan program lingkungan sebuah perusahaan. Biasanya, CSR diletakkan
di Departemen Human Resources Department,
General Affairs maupun Public
Relation. Diletakkan paling ujung, yang selalu dianggap sebagai
program ‘pelengkap’ perusahaan.
Sedangkan ADARO, CSR
bukan hanya ‘pelengkap’, melainkan sebuah kegiatan utama mereka. Buktinya, Bapak
Garibaldi Thohir (Presiden Direktur) selalu terjun ke lapangan untuk beberapa
program CSR yang dimiliki ADARO. Beliau-lah pemberi ide kegiatan CSR yang
dilakukan dan juga sebagai penerima laporan rutin dengan program CSR ADARO.
Selain Clean Up
Jakarta Day, ADARO memiliki program CSR lainnya, seperti :
Tabalong
Islamic Centre
Sumber
: worldtravelserver.com
Dibuat di tahun 2012
atas pemrakarsa Bapak Garibaldi Thohir, merupakan Islamic Centre terlengkap
se-Asia Tenggara. Komplek bangunan Tabalong Islamic Centre (TIC) dibangun di
atas tanah Pemerintah Daerah Tabalong. Dana yang digontorkan tidak main-main,
mencapai 52 miliar. TIC memiliki berbagai bangunan seperti Masjid Al-Abrar,
masjid dua lantai yang dapat menampung 3500 jamaah.
3500 jamaaah?
Gileeeeek. Gede bangeet, ya.
The
Bekantan Twins Project
Sumber
: thebekantantwins.com
Project yang
didirikan pada tahun 2013, dimana awalnya adalah project sekolah dari kedua
anak Bapak Garibaldi Thohir, yang akhirnya dijadikan sebuah program CSR dari
ADARO. Project Bekantan ini bertujuan untuk menyelamatkan populasi monyet
bekantan Kalimantan.
Project ini tidak
main-main, pihak ADARO-melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri-, memantau secara
langsung untuk project ini. Bapak Garibaldi Thohir pun ikut andil, yang selalu
menanyakan kepada kedua anaknya “Sudah sampai mana projectnya?”. Pada akhirnya,
di bulan Maret lalu, project CSR ini berhasil mendapat penghargaan ‘CSR
Leadership in Global CSR Awards’.
Nila
Best
Program CSR lainnya
yang dimiliki oleh ADARO adalah project pengembangan ikan nila menggunakan
sumber air bekas tambang yang dimiliki oleh ADARO. Saat ini, program
pengembangan ikan nila tersebut sedang dalam tahap akhir. Program ini dilakukan
bekerja sama dengan pihak LIPI (salah satu lembaga kepemerintahan) dan IPB.
Dari mulai pemeriksaan air sampai dengan kandungan gizi yang dimiliki oleh ikan
nila itu sendiri.
Sebenarnya, masih
banyak lagi, program CSR yang dimiliki ADARO, seperti Clean Up Jakarta Day yang
seperti gue jelasin di atas, kerjasama dengan LSM dalam penanganan sampah di
Tabalong dan reklamasi bekas area tambang ADARO. Kayanya, masih lebih dari itu,
deh.
ADARO memang selalu
serius dengan CSR yang dilakukan.
Ternyata hal itu
memang selalu ditumbuhkan di dalam perusahaan oleh Bapak Garibaldi Thohir. Beliau,
memang dikenal sebagai pria yang selalu menumbuhkan rasa peduli lingkungan
terhadap karyawan, keluarga maupun koleganya.
Menurut Ibu Okty, GM
CSR ADARO, yang gue temuin di kegiatan “Clean Up Jakarta Day”, Bapak GaribaldiThohir merupakan sosok yang selalu memperhatikan lingkungan dan keadaan sosial
di Indonesia.
“Pak
Boy (panggilan akrab Bapak Garibaldi Thohir) itu merupakan seseorang yang
penting dalam program CSR Adaro Group. Pak Boy Thohir berperan sebagai ambassador setiap kegiatan CSR yang
dilakukan oleh Adaro. Beliau juga sebagai pemberi ide-nya.”
Ujar Ibu Okty, GM CSR ADARO.
Setiap kegiatan CSR?
Mungkin kalo ada gunung yang belum ditendang Sangkuriang, bakal gue tendang
sekarang.
Ya pikirin aja deh,
CSR dilihatin langsung sama Direktur? Whaaaaat!. Gue sih gak nyangka aja, ada
orang yang begitu.
Kayak gue gini,
merhatiin pacar aja kalo lagi pengen aja. Gak setiap hari. Susah kadang-kadang
kalo udah sibuk sama urusannya sendiri, kan? Nah Bapak Garibaldi Thohir
ternyata beda. Sesibuk apapun, masih bisa nyempatin waktunya.
Dan gue merasa
tercambuk.
*dicambuk*
“Pak
Boy Thohir selalu memasang target tinggi untuk setiap kegiatan yang dilakukan.
Sekalipun di keluarga, beliau tetap seperti itu. Contohnya kepada kedua anaknya
yang kembar. Buktinya, project bekantan yang dimiliki putrinya sukses mendapat
banyak penghargaan.” Ujar Ibu Okty lagi.
WOW. Target tinggi?
Banyak penghargaan?
WOW lagi. Double WOW.
Mungkin, kalo Bapak
Garibaldi Thohir, sebagai bokap gue. Gue juga akan juara penghargaan ide-ide
brilian anak-anak jaman sekarang. Dan gue jadi keren.
Menurut gue, sosok
tersebut memang harus diikutin setiap orang. Karena, target tinggi bukanlah
masalah, yang masalah kalo kita gak pernah masang target apapun.
Beliau sukses bikin
gue tertohok. Kok ada ya, orang tua seperti Bapak Garibaldi Thohir.
Selain itu, beliau
juga merupakan ‘agent’ terbaik yang
dimiliki Adaro. Setiap ada acara, beliau selalu mengundang koleganya untuk ikut
bergabung. Meskipun beliau sendiri terkadang tidak bisa hadir, Bapak Garibaldi
Thohir selalu bisa mengajak koleganya untuk ikut bergabung.
Salah satu bukti
keseriusan Bapak Garibaldi Thohir dalam membangun negeri adalah didirikannya
YABN (Yayasan ADARO Bangun Negeri), sebagai bagian dari program CSR yang
dimiliki ADARO. Bapak Garibaldi dan jajaran direksi yang lainlah, yang selalu
memantau secara langsung YABN itu sendiri.
Bapak
Garibaldi Thohir
Sumber
: Google
Kalo ada kesempatan ngobrol lagi, mau minta di Tabalong Islamic Centre
aja, ah. *lah siapa gue*
Semoga, bukan hanya Bapak
Garibaldi Thohir yang melakukan kegiatan dan sifat yang sangat amat ditiru. etapi, semua generasi muda yang akan datang bisa mengikuti jejak beliau