“Mendaki adalah salah
satu cara merefleksikan diri.”
Gue rasa, yang
pertama kali ngomong begituan, pasti galau banget orangnya, yang abis
diputusin, dianiaya, disakiti dan diteriaki……hatinya. Yehehe.
Tapi dipikir-pikir,
sih, bener juga, ya. Mungkin karena gue sedang galau juga, makanya quote-an itu
terasa benernya. Ah, masa bodo, yang penting naik gunung, ye gak? Haha.
“Naik gunung mana,
Ben?”
Gunung yang deket
sajalah, mungkin karena memang tidak terlalu menyiapkan keberangkatannya juga,
sih. Naik gunung salah satu di Garut, dan gunung ini sudah menjadi pelengkap di
Garut, akhirnya, wisuda juga di Garut.
Pendakian ini bermula
dari bertiga, tim yang seperti biasa, namun di dekat hari keberangkatan, salah
satu teman batal. Jadilah, kami berangkat hanya berdua saja dari Jakarta. Kata
tetangga, ‘Niat amat lu naik cuma berdua doang”
Ah, gue sih, ya
gapapa gitu, asal jangan sendiri aja. Terlalu lama sendiri, soalnya. Eh maap,
malah curhat.
Oh iya belum bilang,
mau kemananya, ya. Tujuan kali ini adalah mengunjungi Cikuray, gunung yang
selalu ada di kemasan Chocodot. Udah tau chocodot apa, kan? Kalo belum tau mah,
ga keterlaluaan, cyin.
Di pikiran, waduh,
trek Cikuray kan, parah abis. Begitu kata temen-temen yang sudah melakukan
pendakian ke tempat ini. Ga ada bonusnya. Pokoknya nanjak, banget. Dengkul bisa
ketemu dagu.
Duh, Elif jadi pengen
nangis, nih.
Pas bikin itinerary
aja, rasanya pengen nangis. Rasanya kayak abis diputusin pacar. Eh rasanya,
gimana sih itu? Maklumlaah.
Tapi nih, ya, gue
kesel sekarang kalo naik gunung di Garut. Harga transportnya itu
lhooooooooooo………..gak nahan. Muahaaaal. Gak tau apa udah akhir bulan? Hih.
Kebiasaan.
***
Kami memulai start
pendakian jam 7 pagi, waktu yang bagus untuk memulai sesuatu, bukan? Hehe.
Awalnya kami ingin mendirikan tenda di puncak, namun apadaya, karena jalannya
kami yang lelet, malah ga kebagian tempat di puncak, malahan di atasnya puncak
bayangan.
Oh iya, jumlah Posnya
ada 7, diluar Pos Puncak Bayangan. Banyak kan posnya? Banyakan mana sama mantan
kamu, hayo?
Jalur paling lama itu
dari Pos 2 menuju Pos 3, setelahnya dapat ditempuh kurang dari 1 jam,
sepertinya. Asaaaal….kalian gak banyak istirahat, ya. Kami saja, baru sampe di
tempat tenda sekitar pukul 12-an. Disusul temen jam 12.30.
Ah masih siang,
ditambah banyak angin, sukses buat kami berdua pengen bobok lucuk.
Malah ngomong yang
lain lagi *selfkeplak*
Treknya, ya seperti orang kebanyakan bilang,
sih. Tiada ampun. Kayak siksaan Mamak Tere. Alaah.
Tapi yang salut, mah.
Temen pendakian gue ini akhirnya bisa juga ngerasain ke puncak bareng gue.
Haha. Dimana sebelumnya, kalo lagi pergi bertiga, gak pernah sampe ke atas
juga.
Jadi,
katakan…Alhamdulillah!
Di Cikuray ini asik,
bisa ngerasain sunset dan sunrise di Gunung. Iri gak?
Tapi memang pendakian
ini terlalu ramai, mungkin karena banyak yang melakukan pendakian buat
upacaraan di atas kali, yah. Hih.
Ngomong-ngomong,
Dirgahayu Indonesia, semoga kamu tetap menakjubkan.
#DirgahayuIndonesia #RI70
Sumber : Dokumen Pribadi
PS:
Yang lagi upacara,
hati-hati ya, nanti pingsan lagi.
0 comments:
Post a Comment